Friday, December 17, 2010

daie

biar hebat mana seseorang daie itu
dia akan rendah hati bersimpuh depan Tuhannya
lantas menangis hiba

dan sama juga
biar jatuh teruk mana seseorang daie itu
dia masih menyimpan sisa rindu kepada Tuhannya
saatnya pasti tiba
tika daie yang lelah itu menundukkan diri
air mata terus berjurai turun
mengiyakan kebesaran Tuhannya
dan patuh pada fitrah dirinya yang perlukan Tuhannya

daie yang sebenar bukan terletak pada bersihnya kulit mukanya,
bukan juga pada kejernihan senyuman yang dilemparkan pada anak2 binaannya
dan bukan pada hebatnya tiap butir bicaranya

tapi daie yang sebenar
hatinya terus tunduk merendah hati
menginsafi kejahilan dirinya
matanya terbias bekas air mata
dari situ terjelas hikmah pada raut wajahnya, senyumannya, dan tutur bicaranya

daie itu menjadi impianku.

2 comments:

Anonymous said...

suka jiddan ukthi.

semut mana pun yg mengupdate ini, teruskan!
sy menanti2 update.
:)

uhibukifillah,
askar.

Anonymous said...

jazakillah ya askar

take care,ya!
:)